Mengenal Perbedaan Angin Biasa dan Nitrogen Pada Ban Mobil
Daftar isi
Pada sebagian kalangan pengguna mobil, mereka lebih memilih menggunakan nitrogen daripada angin biasa untuk mengisi ban mobil. Padahal, biaya yang harus dikeluarkan untuk mengisi nitrogen jauh lebih mahal dibandingkan jika kita mengisi ban mobil dengan angin biasa. Lalu sebenarnya apa perbedaan nitrogen dan angin biasa?
Pada dasarnya, tidak ada perbedaan nitrogen dan angin biasa. Karena nitrogen juga berasal dari angin biasa. Hanya saja, pada nitrogen sudah mengalami proses lanjutan yang menjadikannya lebih murni dan memiliki partikel negatif yang lebih sedikit dibandingkan dengan angin biasa.
Fungsi Ban
Hal mendasar yang perlu diketahui oleh para pemilik mobil mengenai ban, adalah tentang fungsinya. Ban bukan hanya berfungsi menjalankan kendaraan dan aksesoris semata. Namun, ban memiliki peran yang sangat vital pada sebuah mobil. Kondisi ban sangat mempengaruhi kenyamanan berkendara dan juga keselamatan saat mobil melaju.
Ban mobil juga memiliki fungsi untuk menahan beban mobil. Ban juga menjadi komponen mobil pertama yang akan berfungsi menahan goncangan mobil sebelum ditahan oleh shockbreaker. Hal ini menunjukkan bahwa ban memiliki peran serta fungsi yang sangat besar dalam rangkaian komponen mobil. Oleh karena itu, ban harus mendapatkan perhatian yang serius.
Dengan fungsi yang sangat besar ini, perawatan ban mobil harus dilakukan serius. Termasuk diantaranya dalam menentukan apakah hendak diisi dengan angin biasa atau nitrogen. Tekanan angin pada ban pun harus diperhatikan dengan melihat ukuran yang disarankan pabrik. Biasanya, aturan mengenai tekanan angin ideal pada ban mobil ini tertera pada body mobil, di bagian samping tempat duduk pengemudi.
Memahami Perbedaan nitrogen dan angin biasa?
Setelah memahami pentingnya fungsi ban dalam kenyamanan dan keamanan mobil saat dikendarai, tentu kita tidak boleh memandang remeh fungsi ban. Perlakuan istimewa haruslah diberikan pada ban termasuk dalam menentukan apakah akan mengisinya dengan nitrogen atau angin biasa.
Hal yang pertama diketahui adalah memahami perbedaan nitrogen dan angin biasa. Tujuannya agar kita tidak salah dalam memilih media pengisi ban tersebut. Selain itu hal ini sebagai salah satu upaya untuk menjaga keselamatan pengemudi dan penumpang yang ada di dalam kendaraan. Mengingat, tekanan dalam ban menentukan kinerja ban dalam membawa laju kendaraan tersebut.
Yang pertama perlu diketahui mengenai perbedaan nitrogen dan angin biasa adalah mengenal apa itu nitrogen. Nitrogen merupakan gas udara yang telah tersaring sehingga tidak terdapat kandungan uap air. Kandungan konsentrasi yang ada pada nitrogen mencapai 95%, dan bisa disebut murni.
Inilah yang menjadi perbedaan nitrogen dan angin biasa. Karena pada angin biasa, masih mengandung kadar air di dalamnya. Dengan begitu, nitrogen memiliki sifat yang lebih kering dibandingkan angin biasa.
Hal ini berpengaruh pada kinerja ban, dimana ban memiliki pantangan mendapatkan suhu tinggi karena akan menyebabkan kualitas ban menurun. Dengan suhu yang tinggi saat digunakan berjalan, menyebabkan karet ban menjadi lebih empuk dan cepat mengalami keausan. Bahkan bila kondisi karet ban sudah mulai menipis bukan tidak mungkin suhu yang tinggi akan menyebabkan ban mengalami pecah. Bila hal ini terjadi saat mobil sedang melaju pada kecepatan tinggi tentu akan membahayakan dan menyebabkan kecelakaan.
Kandungan air yang menempel pada angin biasa juga akan menguap pada saat ban berada dalam suhu tinggi. Angin yang menguap ini, kemudian melekat pada side wall atau dinding ban sehingga akan menyebabkan ban bertambah berat.
Dari perbedaan nitrogen dan angin biasa inilah kemudian banyak yang menganggap penggunaan nitrogen lebih dianjurkan. Terutama pada mobil yang memiliki mobilitas tinggi dan sering melaju dengan kecepatan tinggi. Sebab, nitrogen memiliki suhu yang lebih stabil dan cenderung lebih kering karena tidak mengandung uap air. Dengan begitu, dalam suhu berapapun, kandungan nitrogen tidak akan mengubah struktur ban dan juga tekanan ban tetap stabil.
Perbedaan nitrogen dan angin biasa juga bisa dilihat dari kenaikan tekanan ban setelah mobil berjalan pada jarak yang sama. Pada ban mobil yang menggunakan nitrogen, setelah menempuh jarak 50 kilometer, tekanan ban hanya mengalami kenaikan sebesar 0,5 psi. Sedangkan pada ban yang menggunakan angin biasa, dengan jarak tempuh sama, tekanan ban meningkat 3 psi. Dari perbandingan ini, resiko pecah ban pada ban yang sudah tipis, akan lebih besar menimpa ban yang menggunakan angin biasa dibandingkan dengan yang mengisi nitrogen.
Mana Yang Dipilih?
Setelah memahami perbedaan nitrogen dan angin biasa, kita sudah bisa mengetahui karakteristik keduanya. Dan dari perbedaan yang terlihat, penggunaan nitrogen lebih disarankan daripada mengisi ban menggunakan angin biasa. Ada beberapa keunggulan nitrogen dibanding angin biasa, antara lain adalah:
1. Suhu Ban Lebih Stabil
Nitrogen memiliki kestabilan suhu lebih baik daripada angin biasa. Sehingga akan mempengaruhi suhu ban terutama saat berjalan dengan jarak jauh atau kecepatan tinggi.
2. Beban Ban Lebih Ringan
Nitrogen tidak mengandung air sehingga tidak ada nada penguapan pada suhu tinggi. Hal ini menjadikan berat ban menjadi lebih ringan, karena tidak ada unsur air yang menempel di karet ban karena proses penguapan saat ban dalam keadaan suhu tinggi.
3. Tekanan Lebih Stabil
Molekul nitrogen lebih besar dibanding angin biasa, sehingga lebih sulit keluar melalui pori-pori karet ban. Dengan begitu, tekanan dalam ban menjadi lebih awet karena tingkat kebocoran yang kecil.
4. Menghindari karat
Nitrogen tidak mengandung uap air. Sehingga bagian dalam ban menjadi bebas dari kandungan air sebagaimana jika menggunakan angin biasa. Sebab, pada angin biasa mengandung 22% kandungan oksigen. Sebaliknya, pada nitrogen hanya mengandung oksigen sebesar 5% saja.
Semakin tinggi kandungan oksigen pada angin pengisi ban tersebut, menjadikan kemampuan mengikat air semakin tinggi. Hal ini menjadikan ruang udara di bagian dalam ban mobil lembab dan menimbulkan terjadinya karat pada velg mobil.
5. Memperpanjang Usia Ban
Penggunaan nitrogen menjadikan tekanan ban lebih stabil. Sehingga saat mengalami benturan, ban menjadi tidak mudah rusak dan menjadikannya lebih awet digunakan daripada jika diisi dengan angin biasa.
Bisakah Nitrogen dan Angin Dicampur?
Dengan berbagai penyebab, seringkali ban diisi menggunakan campuran angin biasa dan nitrogen. Namun, setelah mengetahui perbedaan nitrogen dan angin biasa, sebaiknya kebiasaan ini harus dihindari. Sebab, akan membuat kelebihan nitrogen menjadi hilang.
Pengetahuan ini harus dikuasai saat sedang belajar mengemudi. Namun, tidak semua tempat kursus mengemudi yang tersebar di seluruh Indonesia memberikan tambahan informasi mengenai hal tersebut. Oleh karena itu sebaiknya silahkan cari kursus mengemudi terdekat di daerah kamu yang dapat memberikan informasi secara lengkap.
Oleh karena itu, saat sedang mengikuti kursus mengemudi, galilah informasi selengkap mungkin. Bukan hanya tentang teknik mengemudi namun juga mengenai perawatan mobil khususnya ban mobil. Kalau lagi cari tempat kursus mobil di daerahmu , bisa cek kursusmengemudi.id untuk list tempat kursus mengemudi terlengkap di Indonesia. Selamat mencoba, dan stay safe!