Masukan Kata Kunci Pencarian

diesel bahan bakar

Mobil Diesel, Jangan Langsung Matikan Mesin Setelah Berhenti

Semakin kesini, mobil menjadi kendaraan yang semakin dibutuhkan oleh banyak orang. Dilihat dari jenis mesin mobil yang digunakan, terbagi menjadi mobil dengan bahan bakar bensin dan diesel. Kali ini akan spesifik dibahas tentang mobil berbahan bakar diesel. Biasanya, kendaraan mesin diesel ini dapat ditemukan pada kendaraan dengan tonase besar seperti truk, bus, dan juga kendaraan pribadi seperti model mobil Sport Utility Vehicle (SUV). Mesin diesel menggunakan tipe mesin yang long stroke, sehingga memiliki tenaga yang lebih besar dibandingkan kendaraan yang menggunakan bahan bakar bensin. 

Selain itu, orang lebih memilih untuk menggunakan mobil bermesin diesel dikarenakan irit bahan bakar. Seperti yang diketahui, mesin diesel menggunakan solar sebagai bahan bakarnya. Solar sendiri memiliki kandungan kalori yang lebih besar dari bensin. Karena hal ini, dibandingkan dengan bensin, per liter solar dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar sehingga penggunaan solar akan jauh lebih irit dibandingkan bensin, terutama untuk perjalanan jarak jauh. Keunggulan kendaraan bermesin diesel selanjutnya adalah dilengkapi dengan teknologi yang canggih dan memadai sehingga lebih aman digunakan pada saat banjir. Walaupun begitu, Anda harus tetap berhati-hati dan pelan-pelan saja saat menggunakannya. 

Namun, tahukah Anda, mobil yang menggunakan mesin diesel ini tidak boleh langsung dimatikan setelah berhenti. Simak informasi lengkapnya dibawah ini. 

Kenapa Mobil Diesel Tidak Boleh Langsung Dimatikan saat Sudah Berhenti?

Bagi para pemilik mobil dengan mesin diesel pasti pernah mendapatkan saran jika mobil tidak boleh langsung dimatikan pada saat berhenti. Atau pernah melihat truk atau bus yang tidak mematikan mesinnya pada saat mengisi bahan bakar di SPBU? Berikut adalah beberapa alasannya. 

1. Solar Tidak Mudah Terbakar 

Di SPBU selalu ada peraturan yang melarang pengendara menghidupkan mesin kendaraan ketika sedang mengisi bahan bakar. Namun, Anda pasti pernah melihat atau bahkan merasakan saat sedang menaiki kendaraan bus atau truk, saat pengisian bahan bakar mesin tidak dimatikan. Hal ini dikarenakan karakteristik solar yang berbeda dengan bensin yang membuat solar tidak mudah terbakar. Solar hanya akan terbakar saat mendapat kompresi yang tinggi. Mesin diesel juga dikenal mempunyai tingkat kompresi yang tinggi. Kompresi ini terjadi ketika solar masuk ke bakar mesin diesel dan bercampur dengan udara yang mempunyai tekanan tinggi. Oleh sebab itu mengapa truk atau bus tidak mematikan mesin saat berhenti di pom bensin. 

2. Untuk Mendinginkan Keong Turbo Diesel

Saat ini, sudah banyak kendaraan dengan mesin diesel yang dilengkapi dengan turbo untuk menghasilkan tenaga yang besar. Namun, turbo yang ada tersebut bisa menjadi sensitif jika mesin terlalu sering dimatikan dan dinyalakan kembali dalam jangka waktu yang pendek. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Saat mobil ini berjalan, mesin masih bekerja dengan putaran yang tinggi dan dapat merusak sistem lubrikasi apabila langsung dimatikan saat kendaraan berhenti. Oleh karena itu, sebaiknya setelah berhenti kendaraan didiamkan terlebih dahulu selama 20 hingga 30 detik baru dimatikan untuk pendinginan turbo agar tidak mengalami keausan. 

3. Dapat Mengganggu Sirkulasi Oli Mesin

Komponen turbo juga bekerja menggunakan pompa oli yang digerakkan oleh mesin. Jika mesin tiba-tiba berhenti saat putaran masih tinggi akan mengakibatkan oli yang melumasi turbo akan berhenti mendadak sehingga bisa merusak komponen turbo. Jika kendaraan dimatikan secara mendadak, bagian yang bisa rusak adalah turbocharger, dimana harga komponen ini tidak murah dan diperlukan biaya tambahan lagi berupa biaya pemasangan. Oleh karena itu, terdapat beberapa mobil dilengkapi dengan timer yang bertujuan agar mobil tidak langsung mati mesin saat kunci mobil dicabut. 

4. Kendaraan Menggunakan Rem Angin

Sistem rem angin menggunakan udara bertekanan untuk melakukan pengereman. Untuk menyuplai tekanan angin tersebut, diperlukan kompresor yang digerakkan oleh mesin. Jika dimatikan, maka secara otomatis tekanan angin untuk sistem pengereman akan berkurang dan habis. Jadi, mesin tetap dibiarkan menyala untuk menjaga tekanan tetap stabil dan menjaga pengereman tetap berfungsi dengan optimal.  Tidak mematikan mesin secara langsung saat kendaraan berhenti mungkin terasa sepele saja. Namun, jika Anda, pemilik mobil diesel menyepelekannya, maka hal ini akan berdampak pada tidak berfungsinya mesin pada kendaraan Anda secara optimal.

Cara Membuat Performa Mobil Diesel Menjadi Optimal 

Mobil dengan mesin diesel saat ini berbeda dengan zaman dulu sehingga lebih banyak diminati oleh masyarakat. Kalau dulu, mobil bermesin diesel terkenal menyebabkan getaran yang lumayan mengganggu, namun sekarang karena perkembangan teknologi hal tersebut bisa diatasi. Selain itu, untuk mobil mesin diesel saat ini bisa dikatakan mesinnya sudah tidak menimbulkan asap yang mengganggu pengendara lainnya di jalanan. Bagi Anda para pemilik mobil mesin diesel, berikut adalah beberapa cara perawatan mobil agar awet dan bisa berfungsi optimal. 

1. Memanaskan Mesin Diesel 

Hal pertama dalam perawatan adalah bagaimana Anda memanaskan mesin mobil Anda. Pada mobil mesin diesel, diperlukan waktu sekitar 5-10 menit untuk pemanasan mobil. Dibandingkan dengan mobil yang menggunakan bensin, waktu pemanasan ini cukup lama. Perbedaan ini diakibatkan dari mesin diesel yang tidak memiliki busi untuk melakukan kompresi. Diesel hanya mengandalkan spray dari bahan bakar atau udara panas dari kompresi. Mesin diesel membutuhkan suhu yang optimal untuk mencapai tenaga yang maksimal. 

2. Mengganti Filter Solar

Pada umumnya, setiap 20.000 kilometer pengguna mesin diesel harus mengganti filter solar yang memiliki tugas untuk menyaring kotoran-kotoran dan air dari bahan bakar sehingga tidak masuk ke ruang mesin. Kalau filter solar tidak diganti, maka air yang ada bisa akan ikut terbakar yang bisa menyebabkan performa dari mesin diesel tidak akan optimal dan lama kelamaan bisa merusak injector mesin. Kalau sudah rusak, maka biaya yang dikeluarkan akan sangat banyak karena harganya yang mahal. 

3. Penyemprotan pada Filter Udara 

Mesin diesel membutuhkan udara yang bersih untuk melakukan kompresi. Oleh karena itu, sebagai pengguna diesel perlu memperhatikan kebersihan filter udara dengan cara melakukan penyemprotan, minimal sebulan sekali. 

4. Jangan Lupa Ganti Oli

Hal yang tidak kalah penting selanjutnya adalah melakukan ganti oli. Sebaiknya Anda jangan sampai terlambat melakukannya walaupun baru karena oli pada mesin diesel akan menghitam lebih cepat dibandingkan dengan bensin. 

5. Pembersihan Injector Diesel 

Pembersihan pada mesin injector ini tidak boleh sembarangan karena harus menggunakan pembersih khusus injector diesel. Biasanya bisa langsung dicampur di tangki bahan bakar. Usahakan untuk merk-nya sendiri sesuai dengan yang diusulkan oleh pabrikan mobil tersebut. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat perawatan mesin diesel memang lebih mahal dibandingkan dengan mobil dengan bensin. 

Itulah hal-hal yang perlu diperhatikan bagi Anda yang memiliki mobil diesel. Tidak hanya tubuh, mesin juga memerlukan perawatan yang baik agar bisa berfungsi secara optimal. Bisa bahaya bukan jika sebagai pemilik menganggap remeh perawatan kendaraan?  Hal ini tidak hanya berakibat pada pemiliknya saja tapi bisa juga berdampak pada pengguna jalan lain jika kendaraan tidak dirawat dengan optimal dan dapat menimbulkan hal yang tidak diharapkan.