Belajar Mengemudi Sendiri vs Ikut Kursus? Ini Bedanya!
Daftar isi
Saat baru belajar mengemudi mobil, biasanya akan ada banyak rekomendasi masuk ke Anda. Ada yang menyarankan belajar otodidak saja, dan banyak pula yang menyarankan kursus mengemudi. Tapi sebenarnya, lebih baik belajar nyetir sendiri atau kursus? Ketahui jawabannya di bawah ini.
1. Dari Segi Keamanan
Selama ini, banyak orang mengira belajar mengemudi otodidak jauh lebih menguntungkan, karena bisa menghemat biaya. Padahal biaya kursus mengemudi tidaklah sebanding dengan risiko keamanannya lho!
Saat Anda bersikeras belajar mengemudi sendiri, Anda bukan hanya akan meresikokan diri sendiri, tapi juga pengguna jalan lainnya. Apalagi menurut statistik Safety Insurance, 43% pengemudi mobil pemula mengalami kecelakaan saat turun ke jalan raya. Jadi dari segi keamanan, kalau ditanya lebih baik mana belajar nyetir sendiri atau kursus, jawabannya ya kursus. Karena saat kursus Anda akan ditemani oleh ahlinya, sehingga Anda bisa terhindar dari risiko kecelakaan.
2. Dari Segi Kecepatan Belajar
Tidak seperti motor, mobil punya lebih banyak komponen. Selain itu karena body mobil besar, maka Anda juga dituntut punya kendali lebih kuat dan indera lebih peka. Untuk mempelajari komponen mobil, Anda mungkin bisa belajar via internet atau panduan manual mobil. Akan tetapi soal pengendalian diri dan ketajaman indera, ada trik-trik khusus yang hanya bisa dipelajari dengan pengemudi yang sudah ahli. Sebenarnya pengendalian diri dan ketajaman indera dapat dipelajari secara otodidak. Akan tetapi, risiko kerugiannya terlalu besar, karena Anda perlu berkali-kali melewati tahap trial and error sampai bisa benar-benar mahir.
3. Dari Segi Pengetahuan
Sebagai informasi, saat Anda mengikuti ujian SIM A, Anda perlu melalui dua jenis ujian, yaitu ujian praktik dan teori. Saat ujian teori, Anda akan disuguhi berbagai pertanyaan berkaitan komponen mobil, fungsi, dan cara menggunakannya saat di jalan. Di internet, ada banyak referensi tentang komponen-komponen mobil dan fungsinya. Akan tetapi jika muncul pertanyaan yang lebih spesifik seperti cara menggunakannya dalam kondisi tertentu, Anda akan kebingungan jika belum pernah mengalaminya secara langsung.
Sebagai contoh, Anda menghadapi pertanyaan tentang bagaimana cara memarkir mobil secara paralel. Jika tidak pernah praktek parkir paralel, Anda akan kesulitan menjelaskan tekniknya. Tapi beda kondisinya jika Anda mengikuti kursus mengemudi lebih dulu. Pada tahap awal belajar nyetir, biasanya instruktur akan menjelaskan dengan detail komponen mobil, fungsi, sekaligus cara mengoperasikannya dengan berbagai maneuver.
4. Dari Segi Risiko Kerugian
Dari segi risiko rugi seperti kerusakan mobil, belajar nyetir sendiri jelas lebih merugikan daripada kursus mengemudi dengan ahli. Kalaupun Anda bisa menghindari kecelakaan yang menimbulkan cedera/nyawa, belajar nyetir otodidak dapat menimbulkan kerusakan mobil, baik dari segi body, komponen, atau mesinnya.
Contoh sederhananya begini, Anda memaksa belajar mobil otodidak saat belum punya feeling soal body mobil dan lingkungan sekitar. Akhirnya, Anda pun menabrakkan body mobil ke sana ke mari, memaksa mobil masuk ke gang terlalu sempit, dan semacamnya. Kalau Anda selektif memilih tempat kursus, instruktur akan membantu Anda mengasah feeling mengemudi, agar Anda terhindar membayar biaya perbaikan mobil terlalu banyak.
Jadi dari segi kerugian, lebih baik belajar nyetir sendiri atau kursus? Ya jelas kursus lah!
5. Dari Segi Hemat Biaya
Dari segi biaya, lebih mahal mana belajar nyetir sendiri atau kursus? Bagi sebagian orang yang tidak berpikir panjang, jawabannya jelas lebih mahal kursus. Padahal daripada harus menanggung risiko kerusakan mobil, efisiensi waktu, cedera, atau korban jiwa, ikut kursus mengemudi jelas lebih baik.
Saat belajar mengemudi di kursus, Anda mungkin butuh merelakan uang sekian ratus ribu untuk latihan 2 minggu – 1 bulan. Tapi saat belajar nyetir otodidak, Anda bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan sampai siap turun ke jalan. Belum lagi menghitung kerusakan-kerusakan yang terjadi saat latihan.
6. Dari Segi Pengurusan SIM
Per tahun 2020, Polri telah mengeluarkan peraturan bahwa setiap orang yang ingin mengurus SIM A wajib memiliki sertifikat kursus mengemudi terlebih dulu. Jika tidak membawa sertifikat saat pendaftaran, maka pengajuan SIM A Anda otomatis akan tertolak.
Oleh sebab itulah, seberapa bersikerasnya Anda untuk belajar nyetir otodidak, Anda tetap harus mendaftarkan diri ke kursus mengemudi terdekat. Jadi dari poin SIM, lebih baik mana belajar nyetir sendiri atau kursus? Jawabannya sudah sangat jelas, yaitu kursus.
Dari berbagai segi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa di antara belajar nyetir sendiri atau kursus mengemudi, kursus-lah pilihan paling masuk akal bagi Anda. Jadi tidak perlu menunda lebih lama lagi, yuk segera ambil kursus mengemudi terdekat di kota/wilayah Anda! Gunakan fitur pencarian KursusMengemudi.id dan temukan kursus mobil terbaik sekarang juga!