Hindari 10 Kesalahan Mengemudi Mobil Manual ini!
Daftar isi
Mengemudi mobil manual bagi sebagian orang dianggap sebagai dasar untuk bisa mengemudi mobil. Seseorang yang bisa mengemudikan mobil bertransmisi manual, dianggap cukup mudah beradaptasi mengemudikan mobil bertransmisi matic. Namun, perlu diketahui juga apa saja kesalahan mengemudi mobil manual yang bisa berdampak pada keawetan mobil kamu.
Masyarakat Indonesia memang secara umum masih lebih menyukai memilih jenis mobil bertransmisi manual daripada mobil bertransmisi matic. Sebab, mobil manual dipersepsikan memiliki tenaga yang lebih tangguh dan juga perawatannya cenderung lebih mudah daripada mobil matic. Persepsi ini tidak sepenuhnya benar, karena dari data yang ada terdapat beberapa jenis mobil bertransmisi matic yang memiliki kemampuan lebih dibandingkan mobil manual.
Dari sisi harga penjualan purna jual pun, mobil bertransmisi manual masih dihargai lebih mahal dibandingkan mobil bertransmisi matic. Hal ini didasari asumsi bahwa perawatan mobil manual lebih ringan dibandingkan mobil matic. Padahal, tanpa disadari, beragam kesalahan mengemudi mobil manual juga bisa membuat sebuah mobil bertransmisi manual beresiko mengalami masalah serius juga. Bahkan kerusakannya mungkin bisa lebih berat dibandingkan dengan mobil bertransmisi matic.
Sebelum membahas kesepuluh poin tentang kesalahan mengemudi manual,sebagai pengingat buat kamu yang sedang cari kursus mengemudi terdekat, pastikan memilih tempat kursus yang bersertifikat dan fasilitasnya bagus demi kenyamanan kamu.
Kesalahan Mengemudi Mobil Manual yang Membahayakan
Agar bisa mendapatkan usia pemakaian yang panjang, mobil manual juga harus diperlakukan secara hati-hati. Kesalahan mengemudi mobil manual, bukan hanya bisa menyebabkan rusaknya komponen mesin. Namun juga bisa menjadikan umur pemakaian lebih pendek dibandingkan mobil bertransmisi matic yang terawat.
Untuk bisa menjaga usia pakai mobil manual, pemilik serta pengemudi mobil harus mengetahui apa saja yang menjadi kesalahan mengemudi mobil manual ini. Dengan begitu, seseorang bukan hanya bisa mengendarai mobil, namun juga bisa melakukan perawatan agar mobil lebih awet dan tidak cepat mengalami kerusakan pada komponen mesinnya.
Beberapa kesalahan mengemudi mobil manual yang harus diketahui untuk dihindari adalah seperti misalnya memasukkan gigi mundur saat mobil maju. Hal ini akan membuat transmisi mobil dan gearbox menjadi cepat rusak. Pindahkan perseneling mundur, ketika mobil sudah benar-benar berhenti bergerak. Selain itu ada 10 hal lainnya yang jangan dilakukan, yakni:
1. Proses Melakukan starter mobil
Kesalahan ini sebenarnya berawal dari saat mematikan mesin, dimana mesin dimatikan dalam kondisi persneling belum netral. Beberapa orang beralasan, melakukan kebiasaan ini untuk membantu menahan mobil agar tidak berjalan, terutama saat parkir di jalan yang tidak datar. Padahal, dalam situasi parkir di jalan yang tidak mendatar bisa menggunakan rem tangan atau tambahan ganjal pada bagian ban.
Jika pengemudi lalai, mereka akan menyalakan mobil dalam posisi persneling belum netral tanpa menginjak kopling. Akibatnya, hal ini membuat mobil akan melonjak yang bisa membahayakan keselamatan pengemudi dan juga orang yang ada di sekelilingnya.
2. Menjalankan mobil tidak dari persneling 1
Beberapa pengemudi memiliki kebiasaan memulai start kendaraan dari perseneling 2. Hal ini menjadikan beban mesin menjadi lebih berat karena rasio yang tidak seimbang. Setiap gigi perseneling mobil, sudah dirancang sesuai dengan proporsinya. Untuk persneling 1, ditujukan pada saat kerja mesin berada di kecepatan 0-10 km/jam. Sementara perseneling 2, sebaiknya dipilih saat mobil dalam kecepatan 10-40 km/jam. Dan begitu seterusnya, dimana setiap perseneling memiliki fungsi dan kemampuan yang berbeda.
3. Melepas kopling sambil menginjak gas dalam
Untuk jenis mobil baru yang menggunakan sistem injeksi, langkah yang benar adalah melepaskan kopling perlahan sebelum menginjak gas. Sementara sebagian pengemudi yang terbiasa mengendarai mobil bersistem karburator, masih menggunakan konsep lama. Yaitu menginjak pedal gas dalam sebelum melepas kopling. Bila hal ini dilakukan bisa berdampak pada konsumsi bahan bakar yang boros serta mempercepat bagian prodo kopling aus.
4. tangan di tuas perseneling
Meletakkan tangan di atas tuas perseneling memang cukup nyaman terutama jika tidak tersedia armrest di jok mobil. Namun tanpa disadari hal ini merupakan kesalahan mengemudi mobil manual yang bisa mempercepat kerusakan tuas gigi perseneling. Karena bila gigi persneling tertekan, akan menyebabkan komponen yang terdapat di bagian transmisi menjadi rusak.
5. Proses pengereman saat kecepatan tinggi
Kesalahan mengemudi mobil manual yang cukup membahayakan adalah menginjak kopling untuk membantu proses pengereman ketika mobil melaju dalam kecepatan tinggi. Hal ini justru bisa membuat mobil menjadi tidak terkendali. Cukup injak rem dan biarkan mesin melakukan engine break guna membantu mengurangi kecepatan. Baru bila mobil sudah berada di kecepatan 20 km/ jam, kita bisa mulai menginjak kopling dan mengoper perseneling.
6. Kaki berada di pedal kopling
Bila kaki tidak diturunkan dari pedal kopling selama mobil berjalan, bisa menyebabkan gesekan pada bagian prodo kopling. Dampaknya, beberapa komponen bisa terbakar karena adanya gesekan selama mobil berjalan. Sebaiknya, turunkan kaki dari pedal kopling setelah selesai memindahkan persneling.
7. Perpindahan perseneling
Beberapa orang pengemudi yang memiliki karakter memindahkan persneling saat putaran mesin tinggi, sebaiknya tidak perlu ditiru. Hindari memindahkan persneling saat mesin sudah meraung pada putaran tinggi. Hal ini akan berdampak pada borosnya bahan bakar dan juga mempercepat panas mesin. Secara ideal, perputaran persneling dilakukan pada saat putaran mesin 3000 rpm. Selain menghemat bahan bakar, proses ini akan membuat mobil lebih nyaman karena mesin tidak terdengar meraung.
8. Berhenti dalam perseneling masuk
Dalam posisi macet, sebaiknya segera pindahkan perseneling ke posisi netral. Bila tidak dinetralkan dikhawatirkan pengemudi lupa menginjak pedal kopling yang bisa membuat mobil mati mesin. Dengan meletakkan persneling pada posisi netral bisa membantu pengemudi beristirahat sejenak menunggu lampu merah atau saat macet.
9. Perpindahan perseneling kurang tepat.
Kesalahan mengemudi mobil manual yang biasa terjadi pada saat mobil dalam posisi menanjak. Disini, pengemudi terutama yang belum terbiasa melintasi jalur tersebut, cenderung terlambat melakukan perubahan perseneling yang lebih rendah. Banyak pengemudi yang cenderung memaksakan terus melaju dengan harapan mobil mampu melibas tanjakan tanpa harus menurunkan persneling. Bila hal ini sering terjadi, maka komponen mobil yang akan terkena dampaknya adalah gear box yang lebih cepat rusak.
10. Kesalahan saat jalan menurun
Pada saat melintasi jalan menurun, ada pengemudi yang gemar memindahkan perseneling ke posisi netral. Sehingga mobil berjalan sesuai hukum gravitasi tanpa ada peran mesin mobil di dalamnya. Tujuannya adalah untuk menghemat konsumsi bahan bakar.
Tanpa disadari hal ini adalah sebuah kesalahan mengemudi mobil manual yang cukup fatal. Dengan membiarkan mobil meluncur tanpa ada penahan laju dari mesin mobil, bisa menjadikan mobil melaju tanpa kendali. Sangat riskan meluncur hanya mengandalkan rem untuk mengurangi kecepatan. Karena hal ini berpotensi menyebabkan rem blong. Dengan tetap memposisikan persneling rendah, akan berfungsi menahan laju mobil sehingga tidak sekedar mengandalkan kinerja rem saja.
Nah sudah paham kan apa saya yang sering menjadi kesalahan mengemudi mobil manual bagi pemula ini? Semoga setelah memahaminya, kita bisa menghindari kesalahan tersebut dan menjadikan mobil manual kita lebih awet lagi.
Cek juga tips belajar mengemudi lainnya dari kursusmengemudi.id!