Masukan Kata Kunci Pencarian

4-tips-mudah-agar-mobil-anda-lolos-uji-emisi

4 Tips Mudah Agar Mobil Anda Lolos Uji Emisi

Semenjak bulan Januari 2021, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terapkan kebijakan yang terkait dengan gas buang kendaraan dengan lakukan pengujian atau uji emisi. Aturan ini tentu membuat para pemilik kendaraan merasa cukup was-was, terlebih jika mobilnya berusia lebih dari lima tahun. 

Aturan ini sudah mempunyai payung hukum, yakni Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 66 tahun 2020 yang mengatur Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor dihasilkan. Pergub ini telah diterapkan dari 24 Januari lalu, tapi mulai 14 November 2021 aturan ini wajib untuk semua kendaraan bermotor di Jakarta.

Pengujian emisi gas buang kendaraan bermotor dapat dilakukan dengan memasang alat pendeteksi gas di knalpot kendaraan. Kendaraan yang dilakukan pengujian harus dinyalakan tapi tak menyalakan alat elektronik di kendaraan, seperti lampu, pendingin udara, dan radio. Waktu pengujian kurang lebih selama 5 hingga 7 menit. 

Setelah selesai pengujian, kandungan serta kadar zat di asap kendaraan itu akan dicatat. Kandungan zat yang dideteksi, yakni karbon monoksida (CO), hidrokarbon (C), karbon dioksida (CO2), oksigen (O2), dan nitrogen oksida (NO). Jika lolos, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta akan berikan sertifikat kelulusan uji emisi kendaraan bermotor. Pemilik kendaraan wajib untuk melakukan pengujian emisi paling tidak sekali dalam setahun, sesuai pada Pergub No. 66 tahun 2020. 

Bagi Anda yang rajin dalam melakukan perawatan rutin, pastinya uji emisi ini tak menjadi masalah. Karena perawatan rutin kendaraan jadi kunci emisi gas buang sesuai ambang batas aman. 

Namun, bagaimana cara supaya kendaraan Anda lolos uji emisi, berikut tips yang dapat Anda lakukan.

Pengertian Uji Emisi

Uji emisi merupakan salah satu usaha pengujian untuk ketahui kinerja mesin terdeteksi oleh monitor yang khusus. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tentang tingkat efisiensi pembakaran di dalam mesin. Pengujian ini mempunyai ketentuan khusus bagi sejumlah jenis kendaraan untuk lulus sesuai kriteria. Kelulusan uji ini memberikan dampak baik untuk lingkungan maupun kesehatan kendaraan tersebut. 

Baca juga: Pengertian Uji Emisi Kendaraan dan Kenapa Perlu Dilakukan

Tips Agar Lolos Uji Emisi

  • Lakukan Servis Secara Berkala

Tips termudah di dalam menekan tingkat polusi gas buang yaitu dengan melakukan servis kendaraan secara berkala. Perawatan ini seperti penggantian pelumas, tune-up sampai membersihkan sejumlah komponen mobil dan mesin. Dengan melakukan servis secara berkala secara disiplin, maka kondisi mesin pun terjaga dengan baik selalu. Dampak positifnya, yaitu kerja mesin bisa optimal di dalam hadirkan performa, efisiensi, serta emisi yang minim sekali. 

  • Lakukan Carbon Cleaning

Baik mesin bensin ataupun diesel, akan menghasilkan tumpukan carbon di kepala silinder. Hal ini lumayan wajar karena sesuai pemakaian serta kondisi dari lalu lintas yang cukup padat. Lapisan carbon mempunyai dampak negatif untuk mesin serta emisi gas buang. Untuk itu, disarankan sekali untuk melakukan carbon clean, apalagi untuk mobil bekas yang usianya lebih dari 5 tahun. 

Anda dapat lakukan carbon clean pada bengkel langganan atau lakukan sendiri di rumah dengan memakai cairan carbon cleaner yang banyak ada di pasaran. Untuk menjaga kondisi mesin yang ideal, ada baiknya lakukan carbon clean paling tidak satu tahun sekali. 

  • Lakukan Pengecekan di Knalpot

Tips yang berikutnya adalah melakukan pengecekan di saluran gas buang atau knalpot. Knalpot menentukan performa mesin, efisiensi, serta kadar emisi gas buang. Seiring penggunaan, pipa knalpot rentan alami keropos serta bocor. Jika telah bocor, maka tekanan di sirkulasi gas buang berkurang. Sehingga akan ganggu kerja mesin serta sebabkan turunnya performa, boros, serta emisi gas buang meningkat. 

Cek lagi kondisi dari knalpot kendaraan Anda, jika ada kebocoran, lakukan perbaikan segera. Jangan lupa juga untuk cek kondisi catalytic converter sebagai penyaring gas yang berbahaya yang letaknya pada downpipe. Catalytic converter yang tersumbat pun akan buat performa dari mesin menurun, boros bahan bakar, serta emisi melonjak.

  • Periksa Sistem Pendingin serta Oli Mesin

Untuk lolos uji emisi, Anda bisa memeriksa suhu serta pelumasan oli mesin. Selalu pakai oli berkualitas baik untuk bisa melumasi mesin kendaraan Anda dengan menyeluruh. Begitu juga di sistem pendinginnya pun harus pada suhu stabil. Pasalnya pelumasan dan suhu mesin bisa mempengaruhi kadar CO yang mengendalikan emisi gas buang. 

Bersihkan pula knalpot kendaraan Anda supaya kotoran dan oli tertampung di dalam knalpot bisa hilang serta tak mengganggu emisi kendaraan. 

Manfaat dari Uji Emisi

Melakukan uji emisi memiliki manfaat agar Anda bisa mengetahui seberapa besar kadar zat yang berbahaya dari gas buang kendaraan. Dengan demikian kesehatan serta lingkungan bisa lebih terjaga. Selain itu, melakukan uji emisi juga bermanfaat bagi pemilik mobil agar bisa setel campuran bahan bakar serta udara supaya lebih baik lagi. 

Paling tidak ada 6 manfaat penting dari uji emisi kendaraan bermotor, yaitu:

  • Bisa mengetahui secara pasti seberapa efektif proses pembakaran lewat analisa kandungan CO2 serta HC.
  • Bisa menyetel campuran bahan bakar serta udara dengan baik. 
  • Mengetahui secara pasti kondisi mesin mobil kendaraan.
  • Memastikan efektivitas dari bahan bakar, dan juga memaksimalkan tenaga mesin. 
  • Lingkungan jadi jauh lebih baik dengan udara lebih bersih. 
  • Bisa mengetahui kerusakan di mesin mobil secara lebih dini.

Syarat Lulus Uji Emisi Gas

Syarat kelulusan uji emisi gas bisa Anda temukan di website Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Kendaraan berusia di bawah 3 tahun, tak wajib untuk lakukan uji emisi, sedangkan kendaraan yang usianya di atas 3 tahun harus lakukan uji emisi. 

Ada sejumlah indikator kelulusan di Pergub DKI Jakarta No 31 tahun 2008 mengenai Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor, yaitu:

  • Mobil bensin dibuat di bawah tahun 2007 mempunyai standar CO 3%, HC 700 ppm.
  • Mobil bensin dibuat di bawah tahun 2007 standarnya, yakni CO 1,5%, HC 200 ppm.
  • Mobil diesel dibuat di bawah tahun 2010 yang beratnya di bawah 3,5 ton harus mempunyai opasitas 50%.
  • Mobil diesel dibuat di atas tahun 2010 yang beratnya di atas 3,5 ton harus mempunyai opasitas 40%.
  • Mobil diesel yang beratnya di atas 3,5 ton dan dibuat di bawah tahun 2010 harus mempunyai opasitas 60%.
  • Mobil diesel yang beratnya di atas 3,5 ton serta diproduksi di atas tahun 2010 harus mempunyai opasitas 50%. 

Itulah sejumlah informasi yang terkait dengan uji emisi kendaraan. Uji emisi kendaraan adalah sesuatu yang penting sekali untuk dilakukan para pemilik kendaraan karena tidak hanya menguntungkan diri sendiri tapi juga lingkungan. Hal ini adalah langkah pemerintah supaya kualitas udara pada lingkungan sekitar dapat menjadi lebih baik lagi. 

Sebagai warga negara baik, Anda bisa membantu upaya dari pemerintah untuk perbaikan negara ke arah lebih baik. Anda melakukan sejumlah tips di atas supaya dapat lolos uji emisi. Semoga informasi ini bermanfaat!