Cara Memilih Air Radiator Mobil Yang Tepat Untuk Kesehatan Mobilmu
Daftar isi
Cara memilih air radiator mobil harus dilakukan dengan tepat. Sebab, radiator adalah salah satu komponen yang menunjang performa mobil Anda. Salah memilih air radiator, maka mesin mobil tidak bisa bekerja maksimal. Ada banyak hal yang perlu Anda pertimbangkan saat memilih air radiator mobil, di antaranya teknologi pada air radiator, spesifikasi, warna, dan sejenisnya. Saat mengisi air radiator, Anda mungkin bingung memilih cairan yang tepat. Air radiator memang bisa diisi dengan air keran biasa. Namun, hal itu bisa membuat mesin tak awet. Tidak semua jenis air radiator bisa cocok dengan mobil yang Anda pakai. Karena itu, ada banyak hal yang perlu Anda pertimbangkan saat memilih air radiator mobil. Lalu bagaimana cara memilih air radiator yang tepat? Berikut penjelasan lengkapnya:
Pahami Kapan Harus Cas Aki Mobil
Mengecas aki adalah satu satu cara untuk menjaga kinerja aki agar selalu maksimal. Hal ini perlu dilakukan agar tegangan listrik yang dihasilkan aki sesuap dengan spesifikasinya. Namun, mengecas aki tidak bisa sembarangan, Anda hanya boleh mengecas aki mobil yang masih berada dalam kondisi baik. Aki mobil yang sudah soal tidak akan bisa bekerja maksimal meskipun sudah dicas. Biasanya, aki mobil yang sudah lama (sudah soak) hanya mampu mempertahankan kinerja maksimal setelah beberapa hari di cas. Dalam waktu singkat, tegangan aki bisa kembali drop. Jadi, pengecasan yang Anda lakukan akan sia-sia
Spesifikasinya
Ada banyak merek dan jenis air radiator yang bisa Anda temukan di pasar suku cadang atau aksesoris mobil. Namun, Anda tak boleh sembarangan memilihnya. Pilih jenis dan merk yang cocok dengan mesin mobil Anda. Jika mobil Anda sering digunakan untuk berkendara di daerah panas seperti Indonesia, Anda bisa memilih jenis air radiator coolant. Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan spesifikasi air radiator. Berikut beberapa spesifikasi air radiator yang beredar di pasaran:
1. Inorganic Additive Technology (IAT)
Air radiator ini biasanya dipakai untuk mobil lama, atau diproduksi saat tahun tua. Jika mobil Anda menggunakan tipe air radiator ini, Anda harus menggantinya setiap dua tahun sekali atau saat mobil telah menempuh jarak 38.000 kilometer.
2. Organic Acid Technology (OAT)
Air radiator mengandung OAT ini biasanya dikeluarkan oleh General Motors. Jika Anda menggunakan air radiator ini, Anda harus menggantinya setiap lima tahun sekali atau ketika mobil telah berkendara dengan jarak 80.000 kilometer.
3. Hybrid Organic Acid Technology (HOAT)
Air radiator dengan spesifikasi ini memiliki karakter yang saat dengan air radiator mengandung OAT. Durasi penggantian pun sama, yaitu setiap lima tahun sekali atau ketika mobil telah menempuh jarak berkendara 80.000 kilometer.
Warnanya
Warna juga menjadi faktor penting yang perlu Anda pertimbangkan ketika memilih air radiator. Ada berbagai macam warna air radiator yang beredar di pasaran. Setiap warna pun juga dibuat khusus untuk tipe mobil tertentu. Berikut tips memilih air radiator sesuai warnanya:
1. Air Radiator Hijau
Air radiator berwarna hijau cocok untuk mobil pabrikan Mazda, Wuling, Suzuki dan DFSK.
2. Air Radiator Merah Muda
Jika mobil Anda keluaran pabrikan Toyota atau Daihatsu, Anda bisa menggunakan air radiator berwarna merah muda.
3. Air Radiator Biru
Air radiator berwarna biru cocok untuk mobil pabrikan Datsun, Nissan, Mitsubishi, dan Honda.
Campuran bahan
Air radiator mobil terbuat dari bahan kimia yang memiliki titik didih tinggi seperti etilen glikol, sodium 2-ethylhexanoate, dietilen glikol, rust inhibitor, atau bahan anti karat. Dengan campuran bahan kimia tersebut, mesin mobil tidak akan mudah mengalami overheat. Air pendingin radiator juga mengandung air sebagai campurannya. Konsentrasi air yang digunakan tergantung pada jenis mobil dan bahan pembuatan air radiator. Ada beberapa air radiator yang dijual murni tanpa campuran namun ada juga yang sudah dijual dengan campuran air sehingga siap dituangkan ke radiator. Pencampuran bahan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan titik didih air dengan mesin mobil agar saat mobil digunakan, air radiator bisa menghantarkan panas dengan baik.
Jenis air radiator
Air radiator juga terdiri dari berbagai jenis, berikut jenis-jenis air yang bisa digunakan untuk mengisi air radiator:
1. Air biasa
Air biasa sering digunakan untuk mengisi air radiator karena memiliki titik didih yang rendah dan kadar uang yang tinggi. Namun, jenis air ini kurang efektif untuk menjaga suhu panas mesin sehingga bisa cepat habis ketika mobil terjebak macet parah. Namun, jenis air ini bisa digunakan saat darurat karena mudah didapatkan. Air biasa juga mengandung mineral yang bisa menimbulkan karat dalam waktu lama. Karat tersebut bisa menyumbat pipa dan bagian tabung radiator. Hal ini bisa memicu peningkatan suhu drastis atau overheat pada mesin.
3. Coolant
Coolant telah didesain khusus untuk menyerap panas dan mencegah karat pada logam. Kandungan utama coolant adalah cairan pendingin, anti karat, zat anti beku, dan propylene glycol. Jenis air radiator ini cocok untuk mobil yang digunakan di daerah tropis seperti Indonesia karena kandungan propylene glycol di dalamnya membuat cairan radiator mampu menyerap panas lebih banyak. Dengan begitu, mesin mobil tidak mudah mengalami overheat.
4. Super coolant
Jenis air radiator ini harus digunakan bersama air bersih dengan perbandingan 50:50. Titik didih super coolant sekitar 130 derajat sehingga mampu menyerap panas lebih banyak tanpa khawatir air menguap.
5. Antifreeze dan Coolant Protector
Jenis air radiator ini mirip dengan super coolant, kita harus mencampurkannya dengan air bersih jika ingin menggunakannya. Air radiator ini bisa menahan suhu panas hingga 128 derajat celcius sehingga risiko overheat sangat kecil.
Titik didih
Dalam memilih air radiator mobil, Anda harus memperhatikan titik didihnya. Semakin tinggi titik didih, semakin tinggi kemampuan air untuk menyerap panas. Karena itu, Anda disarankan untuk memilih air radiator jenis coolant karena memiliki titik didih yang tinggi sehingga resiko overheat pada mesin bisa diminimalisir. Hindari mengisi radiator dengan air biasa karena titik didihnya sangat rendah sehingga bisa membuat mesin overheat, terutama saat mobil terjebak macet marah. Selain itu, air biasa tidak cocok untuk mobil yang digunakan berkendara di daerah tropis seperti Indonesia. Itulah berbagai hal yang perlu Anda pertimbangkan ketika memilih air pendingin radiator. Radiator adalah komponen penting yang memerlukan pengecekan berkala. Pemilihan air radiator juga tidak bisa sembarangan agar sesuai dengan tipe mesin mobil Anda.